Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW: Meneladani Perjalanan Spiritual Nabi untuk Kehidupan yang Lebih Bermakna
Isra Mi’raj merupakan salah satu peristiwa agung dalam sejarah Islam yang menandai perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan ruhani yang sarat dengan hikmah dan pelajaran bagi umat Islam.
Pada hari Sabtu, 15 Februari 2025, mahasiswa Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak mengadakan peringatan Isra Mi’raj di Masjid Baitul Ilmi. Acara ini menghadirkan Ustaz Fakhrin Muhammad Al Hafidz, yang menyampaikan ceramah bertemakan “Meneladani perjalanan spiritual Nabi untuk kehidupan yang lebih bermakna.”
Makna Isra Mi’raj dalam Kehidupan Sehari-hari
Isra Mi’raj merupakan perjalanan luar biasa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam satu malam, dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Palestina (Isra), kemudian naik ke langit hingga Sidratul Muntaha (Mi’raj). Salah satu hikmah utama dari peristiwa ini adalah perintah shalat lima waktu yang menjadi kewajiban bagi umat Islam.
Melalui Isra Mi’raj, umat Islam diajak untuk:
- Meningkatkan kualitas ibadah, terutama dalam menunaikan shalat sebagai tiang agama.
- Memperkuat keimanan, karena Isra Mi’raj adalah bukti kebesaran Allah SWT yang harus diyakini oleh setiap muslim.
- Meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW, yang senantiasa sabar, tawakal, dan tetap menyampaikan dakwah meskipun menghadapi berbagai tantangan.
Refleksi dari Peringatan Isra Mi’raj
Dalam acara yang diselenggarakan di Masjid Baitul Ilmi ini, Ustaz Fakhrin Muhammad Al Hafidz menekankan pentingnya mengambil pelajaran dari perjalanan Nabi Muhammad SAW. Kehidupan manusia di dunia ini adalah perjalanan menuju Allah SWT, sehingga setiap muslim harus mengisi kehidupannya dengan amal ibadah dan perbuatan baik agar mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Isra Mi’raj mengajarkan bahwa meskipun tantangan dan cobaan datang silih berganti, pertolongan Allah akan selalu ada bagi mereka yang bersabar dan beriman. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW yang mengalami ujian berat sebelum Isra Mi’raj—dengan wafatnya Khadijah dan Abu Thalib—namun Allah memberikan karunia luar biasa berupa perjalanan spiritual ini sebagai bentuk penghiburan dan penguatan iman.
Isra Mi’raj bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi juga pedoman bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan. Dengan meneladani perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW, kita dapat menghadapi kehidupan dengan penuh keimanan, kesabaran, dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Semoga peringatan Isra Mi’raj ini semakin menguatkan iman kita dan menjadikan kita pribadi yang lebih baik dalam beribadah serta berbuat kebaikan di dunia ini. Aamiin.